Minggu, 12 Juni 2011

Proses Pemurnian Bioetanol

Bioethanol Production





Bioetanol merupakan bahan kimia yang diproduksi dari bahan baku tanaman yang mengandung pati (seperti: ubi kayu, ubi jalar, jagung, sagu, dll) biasanya disebut dengan bioetanol. Secara singkat teknologi proses produksi bioetanol tersebut dapat dibagi dalam dua tahap, yaitu sakharifikasi dan fermentasi.



Pada umumnya bioetanol hasil fermentasi mempunyai kemurnian sekitar 10 – 40 persen.

Untuk mencapai kemurnian diatas 90 persen, maka bioetanol hasil fermentasi harus melalui proses destilasi untuk memisahkan alkohol dengan air dengan memperhitungkan perbedaan titik didih kedua bahan tersebut yang kemudian diembunkan kembali.



Proses pemisahan alkohol dengan air ini biasanya disebut dengan pemurnian (Refinery).

Destilator (unit destilasi) sederhana terdiri dari beberapa komponen yaitu : reaktor, coloum, kondensor, penampung destilat dan sistem kendali.



Dalam proses destilasi, sistem kendali mempunyai peranan yang sangat penting dalam memperoleh hasil destilasi (destilat) dengan kualitas yang diharapkan. Sistem kendali dalam proses destilasi berfungsi untuk menjaga parameter-parameter proses (seperti: suhu, tekanan, kecepatan mixer, dll) berada dalam nilai yang dinginkan, sehingga kestabilan proses (steady state) dapat terjaga.


Potential for Improving







Sistem kendali dibagi menjadi 2 jenis, yaitu sistem kendali open loop dan sistem kendali closed loop, dimana masing-masingnya mempunyai kelebihan dan kekurangan dalam mengendalikan sebuah proses




Figure : Production






Secara umum proses destilasi Bio-Ethanol yang dilakukan masyarakat khususnya UKM masih menerapkan sistem kendali open loop, sehingga parameter yang ada tidak dikendalikan secara maksimal dan hanya mengandalkan ketinggian coloum untuk mendapatkan pemisahan yang terbaik



Bioethanol





Oleh karena itu sangat sulit untuk mencapai kemurnian alkohol diatas 90 persen. Untuk itu dengan menggunakan sistem kendali closed loop dengan metode kondensor ganda diharapkan pemurnian Bio-Ethanol dari kadar ±30 persen dapat mencapai kadar ±95 persen dengan satu kali proses.





Bioethanol Production



Siklus Bioethanol


Sehingga dapat menekan biaya proses pemurnian seperti: bahan bakar, tenaga kerja dan waktu. Serta diharapkan dapat menghasilkan Bio-Ethanol kualitas yang baik dengan aroma yang khas sehingga laku di pasaran.



Semoga bermanfaat...^_^

~Norman






note: Catatan ini ada karena kumpulan dari berbagai sumber, terima kasih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar